About Us

Sampai dengan tahun 2019 ekonomi indonesia berkembang pesat dan stabil yang diperkirakan dalam waktu 5 tahun akan masuk menjadi ekonomi terbesar ke-4 di dunia. Problem utama adalah masih adanya kemiskinan yang relatif tinggi dan kesenjangan ekonomi dan sosial yang besar.

Kebijakan mengembangkan UMKM telah meningkatkan jumlah umkm sekitar 63 juta yang mewakili 97% tenaga kerja. Tetapi dalam perhitungan GDP kontribusinya masih sangat kecil. Problem yang dihadapi masih sangat besar terutama masalah kualitas SDM dan sempitnya akses pasar dan pembiayaan

Masalah UMKM semakin berat dengan munculnya covid-19 yang bisa mengakibatkan resesi global yang akan berdampak kepada ekonomi indonesia.

Agriyaponik berusaha membantu mempersiapkan sdm yang tangguh melalui pendidikan, latihan, dan magang (PLM) di bidang pertanian terpadu. SDM yang berpengetahuan, terampil dan punya karakter sebagai investor diharapkan dapat memperkuat kelompok UMKM utuk berkembang secara berkelanjutan (sustainable)

Agriyaponik juga akan fokus pada produk pertanian yang sehat (healthy foods)- produk organik, mengandung kadar omega 3, 6 pada telur ayam dan ikan – mengingat tantangan masih besarnya masalah stunting (malnutrisi) yang masih besar sehingga menjadikan usaha anti stunting sebagai kebijakan prioritas utama.

Proses pembentukan agriyaponik dimulai dengan kolaborasi 3 pihak (triple helix) yaitu akademia, bisnis, dan pemerintah. Tujuannya untuk mencapai hasil yang terbaik dengan menggabungkan peran, keahlian, dan pengalaman masing-masing. Dari IPB, UGM, IBN, BATAN dan para ahli di bidang pertanian diharapkan membawa temuan2 riset teknologi yang di-komersial-kan oleh dunia usaha (bisnis) sementara peran pemerintah memberi regulasi yang easy-doing business. Bisnis dapat membiayai riset akademi dan memberi nilai tambah untuk penerimaan negara.

Agriyaponik telah menyiapkan fasilitas latihan, dan magang di bidang pertanian yaitu pertanian hidroponik, perikanan ber-omega 3, peternakan ayam petelur omega 3, kerajinan membuat tempe dan produk untuk mencegah penularan covid-19 yaitu hand sanitizer dan disinfectan. Pemilihan bidang kegiatan tersebut didasarkan pada dampak sosial terbesar bagi berkembangnya ekonomi kerakyatan yaitu koperasi dan UMKM.

Fasilitas-fasilitas tersebut dapat digunakan untuk latihan praktek dan magang bagi masyarakat terutama kaum milenials (dibawah 35 tahun) yang terdampak covid-19 untuk mengembangkan jiwa profesionalitas kewirausahaan umkm. Komunitas UMKM tersebut kemudian dapat bergabung dalam bentuk koperasi.

Tempat latihan dan magang ini akan menitik beratkan penggunaan temuan riset teknologi para ahli yang akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas bisnis UMKM.